Minggu, 09 Desember 2012

PELUANG KERJA BAGI PERAWAT PROFESIONAL

Home care bagian praktek mandiri perawat, pelaksanaan praktek perawatan bagi perawat di Indonesia merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk mencapai Indonesia sehat tahun 2010. Sebagai seorang profesi yang mandiri, perawat dituntut dapat memberikan pelayanan keperawatan yang profesional dan berkualitas kepada masyarakat. Berbagai jalan dapat dilakukan perawat untuk dapat menunjukkan hasil kerja dan kemampuannya kepada masyarakat. Praktek keperawatan dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas tetapi juga dapat dilakukan di rumah klien yang disebut dengan home care.

Home care merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat di rumah pasien. Perawat melanjutkan perawatan yang pernah diterima klien dari rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya atau mungkin pasien tidak ada indikasi masuk rumah sakit sehingga hanya membutuhkan pelayanan keperawatan di rumah.

A. PENGERTIAN DAN PERKEMBANGAN HOME CARE.

Home care (HC) menurut Habbs dan Perrin 1985 merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D dan Eric B.L, 1993)

Di Amerika Home care sudah terorganisasi mulai sekitar tahun 1880 an, di mana pada saat itu banyak sekali pasien penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, karena masyarakat lebih menyukai perawatan di rumah. Kondisi ini berkembang secara profesional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA (visiting nurse/VN) memberikan asuhan keperawatan di rumah pada keluarga miskin, public health nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta perawat praktik mandiri yang melakukan asuhan keperawatan pasien di rumah sesuai dengan kebutuhannya (Lerman D dan Eric B.L, 1993).
Di Indonesia layanan home care sebenarnya bukan merupakan hal yang baru karena merawat pasien di rumah sudah dilakukan oleh anggota keluarga maupun oleh perawat sejak jaman dahulu melalui kunjungan rumah.
B. LINGKUP PELAYANAN
Secara umum lingkup pelayanan dalam perawatan kesehatan di rumah dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik
Pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik
Pelayanan informasi dan rujukan
Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Kesehatan
Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial.
C. PEMBIAYAAN DAN POLA TARIF
Kebijaksanaan Tarif dalam Perawatan Kesehatan di rumah
Mengacu pada prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan sebagai berikut :
Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah harus memperhatikan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat.
Penetapan tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah meskipun dimungkinkan untuk mencari laba namun harus secara seimbang memperhatikan kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah dengan azas gotong royong.
Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah untuk golongan masyarakat yang pembayarannya dijamin oleh pihak penjamin (asuransi kesehatan, JPKM,dll) ditetapkan atas dasar saling membantu melalui suatu ikatan tertulis.
Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah harus mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional.


Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif dalam Perawatan Kesehatan di Rumah
Selain memperhatikan kebijakan yang telah disebutkan, penetapan tarif ditetapkan berdasarkan pertimbangan antara lain kategori tindakan dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks/canggih. Selain itu pertimbangan klasifikasi pelayanan dari yang biasa atau sederhana sampai dengan yang dapat dikategorikan mewah. Semua itu dapat dijadikan pertimbangan dalam memperhitungkan tarif yang layak.

Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif meliputi :
Jasa pelayanan kesehatan dan non kesehatan.
Adalah imbalan yang diterima pelaksanaan pelayanan atas jasa yang diberikan kepada klien dalam rangka pelayanan meliputi :
1). Pelayanan medik meliputi : konsultasi dan tindakan medik
2). Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan meliputi konsultasi asuhan dan tindakan keperawatan serta tindakan medik yang dilimpahkan.
3). Pelayanan Penunjang Medik (Laboratorium, Radiologi, Fisioterapis, Terapi wicara, refraksionis, dll) meliputi konsultasi dan tindakan penunjang medik.
4). Pelayanan Penunjang Non Medik meliputi konsultasi oleh petugas sosial profesional dan pelayanan psikologi dan jiwa.
Jasa pelayanan sarana/prasarana
Adalah imbalan-imbalan yang diterima oleh pengelola atas pemakaian sarana, fasilitas, alat kesehatan, obat dan bahan habis pakai yang digunakan langsung terhadap klien baik dengan sistem sewa maupun membeli. Kegiatannya meliputi sewa peralatan medik, peralatan keperawatan dan alat kesehatan lainnya, transportasi klien, konsultasi per telepon dan sarana komunikasi lainnya, tindakan perbaikan lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan terapeutik


Contoh daftar tarif jasa perawatan


NO TINDAKAN TARIF 1 X TINDAKAN
1 Rawat luka 45.000 – 60.000
2 Nebulizier 35.0000
3 Angkat jahitan 45.000
4 Penanganan nyeri 50.000
5 Pemantauan KKP 50.000
6 Pemantauan Hipertensi 35.000
7 Pemantauan CVA 50.000
8 Pemantauan DM 30.000 – 50.000

Contoh Rincian biaya Perawatan luka gangren


Bahan habis pakai Alat/bahan Jasa perawat
Kassa steril 2 box Pinset anatomi Jasa perawat dan transport
H2O2 1 btl Pinset cirurgie
Na Cl 1 fls Gunting verban
Verban roll 2 bj Gunting nekrotomi
Spuit 5 cc 2 bj Bak instrumen
Handscoen 1 ps Biaya perawatan alat Rp 10.000,-
Rp 30.000,- Rp 50.000,-
Biaya keseluruhan untuk perawatan luka gangren 1 kali tindakan sebesar Rp 90.000,-
Contoh daftar tarif sewa alat :


No Alat Tarif
1 Set rawat luka 30.000-40.000
2 Nebulizier 40.000
3 Set angkat jahitan 35.000
4 Set hipertensi 10.000 – 20.000
5 Set oksigen + isi 1 m3 60.000
6 Set DM 20.000 – 30.000


Contoh daftar tarif transport

No Transport Tarif
1 Dalam kota Pasuruan 5.000 – 25.000
2 Luar Kota Pasuruan 30.000/km

D. JENIS INSTITUSI PEMBERI LAYANAN HOME CARE


Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan home care antara lain :
Institusi pemerintah Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama berlangsung dilakukan adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia) yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan oleh visiting nurse. Institusi sosial yang melaksanakan pelayanan home care dengan sukarela dan tidak memungut biaya. Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur, misalnya bala keselamatan yang melakukan kunjungan rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pengabdian pada Tuhan. Institusi swasta dalam bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan home care dengan menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ketiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehtan swasta tentu tidak berorientasi not for profit services.
Hospital home care. Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat di rumah sakit, keluarga masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan di rumah.

E. BAGAIMANA MERENCANAKAN INSTITUSI HOME CARE SWASTA

Institusi home care swasta baik didirikan secara individu maupun kelompok, baik untuk satu jenis layanan maupun layanan yang bervariasi. Untuk itu diperlukan perencanaan yang berdasarkan kebutuhan pasar. Perencanaan berdasarkan kebutuhan pasar mengharuskan kita untuk melakukan analisa eksternal dan internal.
Analisa eksternal memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar baik jenis maupun jumlahnya. Misalnya bila kita berada di daerah yang penduduknya kebanyakan berusia produktif, maka sudah dapat diperkirakan bahwa pasar membutuhkan layanan keperawatan yang berhubungan dengan masalah reproduksi, bayi serta balita. Analisa eksternal juga harus melihat pesaing yang ada di sekitar daerah tersebut baik jumlah, jenis maupun kondisinya.
Analisa internal memperhitungkan tentang ketersediaan sumber (alam, manusia, dana ) baik yang aktual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu dianalisa komitmen personal yang ada terhadap rencana pembentukan institusi home care. Komitmen personal merupakan persyaratan mutlak yang harus dimiliki untuk mengawali suatu bisnis baru.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi home care maka home care harus memperhatikan hal berikut :
Kemudahan meliputi kemudahan untuk dihubungi, untuk mendapatkan informasi, dan kemudahan untuk membuat janji.
Selalu tepat janji, sangat penting untuk membina hubungan saling percaya antara masyarakat dengan institusi home care swasta
Sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan ciri profesional
Bersifat responsif terhadap keluhan, kebutuhan dan harapan klien.
Mengembangkan hubungan kerjasama secara internal dan eksternal untuk memperbaiki kualitas layanan.

G. FASE PERSIAPAN

Struktur organisasi, yang didalamnya ada pimpinan home care, manager administrasi, manager pelayanan, koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
Perizinan
Mekanisme perizinan pendirian home care sebagai berikut :
Berbadan hukum yg ditetapkan dlm akte notaris Mengajukan ijin usaha Home care kpd Dinkes Kab/Kota setempat dg melampirkan :
a. Rekomendasi dari PPNI
b. Ijin lokasi bangunan
c. Ijin lingkungan
d. ijin usaha
e. Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :
- ruang direktur
- ruang menajemen pely
- gudang sarana dan peralatan
- sarana komunikasi
- sarana transportasi
f. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan memperhatikan standar harga di wilayah tempat berdirinya home care dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah
Sarana dan Prasarana, meliputi set alat yang sering dipakai seperti perawatan luka, perawatan bayi, nebulizier, aksigen, suction dan juga peralatan komputer dan perlengkapan kantor.
Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan yang terpakai, evaluasi dari perawat ataupun dari pasien/keluarga.
Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga, persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan.
Surat Perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti misalnya fisioterapi, dokter, laboratorium, radiologi dan juga dinas sosial.
Transportasi terutama untuk perawat home care dan juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu rujukan ke rumah sakit atau tempat pelayanan lainnya.
Sistem gaji/upah personil home care. Sistem ini harus lebih berorientasi pada kepentingan perawat pelaksana bukan keuntungan manajemen semata. Sistem penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau dibuat dalam setiap kali selesai merawat pasien.


H. FASE IMPLEMENTASI

Case manager menugaskan surveyor untuk melakukan pengkajian kebutuhan klien dan perawat pelaksana untuk merawat klien.
Hasil pengkajian awal sebagai referensi untuk merencanakan kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan dengan keluarga (waktu, biaya dan sistem perawatan yg dipilih).
Surveyor memantau pelaksanaan pelayanan keperawatan oleh perawat pelaksana

I. FASE TERMINASI

Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yg disepakati.
surveyor menyerahkan rekap peralatan dan biaya selama perawatan.
Kolektor melak kunjungan ke klg untuk penyelesaian administrasi.

J. FASE PASCA KUNJUNGAN

Evaluasi pelayanan home care pada pasien/keluarga dengan
- angket
- pertelepon
- lewat email
- Kunjungan
Mengenai : pely perawtan, komunikasi, sarana, dll

K. BENTUK-BENTUK HOME CARE

VNS New York (VNSNY)
Starling Glenn New York
Yakkum Rehabilitation centre
HHC Medistra
HHC Dharmais
HHC RS Sint Carolus
Prisma Home Care
Masih banyak lagi…………….


1. RS. St. Carolus
Sejak tahun 1995 dibuka Unit Pelayanan Kesehatan Di Rumah yang bertujuan memberdayakan masyarakat untuk ikut serta memelihara kesehatannya. Sampai saat ini Perawatan kesehatan di rumah masih terbatas melayani pasien pasca rawat

2. Visiting Nurse Service New York
Private care
Perawatan lebih komprehensif yang dilakukan oleh seorang perawat yang berpengalaman
Community and family care
1. Maternity, newborn & pediatrics
- Ada sejak th 1893 yg dilakukan pada Lilian wald seorg imigran yg tinggal di apartemen.
- Perawatan yg diberikan meliputi :
* kehamilan / prenatal
* kehamilan resiko; DM,HT,kertergant obat, HIV/AIDS,dll
* ibu baru
* bayi: kelahiran dg trauma, prematur, dll
* anak
* post partum : perwt luka Sc, perineum, dll
2. community care for children
- Fokus pada anak dg autisme, Down syndrome, cancer.
3. early intervention
Meliputi :
* anak dg keterlambatan dlm bhs,motorik dan personal sosial
* anak dg ketidakmampuan
* bayi prematur
* anak dg tumbang abnormal
4. Early head start & early steps family center
- Layanan yg diberikan pada keluarga baru sampai anaknya berusia 3 tahun
After hospital care
Perawatan yg dilakukan setelah pasien pulang dari RS
Hospice care
Meliputi :
- pasien yg tinggal di daerah pedalaman
- Pasien dg Ca,heart disease,AIDS,kidney and lung disease.
- Pasien di nursing home.
- Pasien yg tinggal sendirian
Specific medical condition
Pasien yg mendapatkan lanjutan terapi dari RS ke rumah.
Rehabilitation therapy
meliputi :
Th/ fisik, th/ okupasi,th/ bahasa utk pasien orthopedi, bedah jantung, cedera, gn neurologi yg ditangani oleh 500 terapis
Mental health
- Meliputi :
* mobile crisis
* assertive community treatment (ACT)
* Intensive case management (ICM)
* Clinical Case Management
* Family support
* Home Based Crisis Intervention (HBCI)
* Homeless Outreach
* Inhome Geriatric Mental Health
* Friends


Yakkum Rehabilitation Centre
Yang beralamat di Jl Kaliurang Km 13,5 Besi Yogyakarta Telp : (0274) 895386
Jenis pelayanan :
- Medical and nursing care
- Physiotherapy
- Occupational therapy
- Psycho-social therapy
- Educational program
- Economic empowerment
- Prothese/orthese
- Yakkum craft
- Community based rehab
- Working groups

4. Prisma Home Care

Didirikan tahun 2001
Sekretariat : Jl Karangrejo VI/32 Surabaya
Awalnya merupakan pengembangan program Diklat PPNI Kota Surabaya.
Rata-rata pasien 25-30/bulan
Terbanyak usia lansia
Kasus terbanyak : Awalnya kasus onkologi, 3 tahun terakhir kasus post stroke.
Jenis layanan :
Wound care
Post hospital care
Rehabilitation care
Specific medical condition
Children and newborn care


Private care

Gerontic case management

PENUTUP

Institusi home care dibedakan menjadi dua. Pertama adalah hospital home care yang dikelola oleh rumah sakit dan kebanyakan pasien yang dilayani adalah pasien pasca rawat di rumah sakit tersebut. Kedua adalah home care swasta (agency) yang dikelola oleh swasta atau suatu agency dan didirikan oleh yayasan atau lembaga lain yang sudah disyahkan dengan akta notaris.Keduanya merupakan bentuk pelayanan kesehatan masa depan karena dengan home care, pasien dapat dirawat dirumahnya sendiri dengan ditemani oleh anggota keluarga yang lain sehingga kecemasan pasien dapat diminimalkan. Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat menghemat biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain yang terkait dengan penjaga yang sakit.Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang dapat layananhome care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar